JAKARTA, RAKYATKALTENG.com – Komite Olimpiade Indonesia (KOI) akan menyalurkan uang saku atlet menuju SEA Games dua hari jelang keberangkatan ke Vietnam. Nominalnya sebesar 150 dolar AS per orang untuk setiap hari.
Dikutip pada laman detikSport, perihal penyaluran uang saku ini disampaikan Chef de Mission Kontingen Indonesia Ferry Kono, yang juga Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Ia mengatakan pemerintah telah memberikan anggaran sekitar Rp 49 miliar.
“Usulan kami Rp 53 miliar tapi setelah di-review mana yang bisa dan tidak, mana yang kebanyakan, akhirnya jadi sekitar Rp 49,89 miliar,” kata Ferry, Jumat (29/4/2022).
Nominal anggaran yang masuk ke dalam rekeningnya, belum termasuk kebutuhan tim futsal putra. Sebab, futsal sendiri baru direview setelah KOI mengajukan usulan anggaran kontingen Indonesia.
Sebelumnya, Indonesia hanya akan mengirim 31 cabang olahraga di multievent terakbar regional ASEAN tersebut. Tapi pada prosesnya, futsal putra masuk sehingga Indonesia mengikuti 32 cabang dari 40 cabor yang dipertandingkan di SEA Games ke-31 ini.
“Belum, kan futsal di-review setelah proses anggaran kami berjalan. Karena kalau menunggu futsal dulu pasti tak terkejar revisi anggarannya jadi pararel, sehingga kami dalam posisi memohon kepada pemerintah untuk bisa membiayai futsal,” terangnya.
Menurut Ferry, dalam perhitungannya dengan masuknya tim futsal tambahan anggaran yang diberikan kemungkinan mencapai Rp 2 miliar.
“Futsal itu 20 orang (14 atlet dan 6 ofisial) sekitar Rp 2 miliar. Karena futsal jumlahnya banyak tapi medalinya cuma satu, jadi dilematis buat tim. Pembiayaaan 20 orang itu kan bisa membiayai nomor-nomor individu lebih banyak. Tapi ya sudah lah itu keputusan yang sudah disepakati,” tuturnya.
Lebih lanjut Ferry menjelaskan penyaluran uang saku kepada atlet akan diberikan dua hari sebelum berangkat ke SEA Games Vietnam.
“Kemudian setiap dua hari kami transfer karena kami tidak tahu atlet ini di sana mainnya (berapa lama). Oke ada game time schedule, jika main terus, maka kami bayar. Tapi jika ternyata kalah dan harus pulang? Sehingga kami (putuskan sistem pembayarannya) setiap dua hari sekali,” katanya.
“Jadi dua hari sebelum terbang kami berikan 60 persen dari besaran uang saku per dua hari. Misalnya per harinya si atlet dapat 200 dolar AS per orang, dipotong 50 dolar AS buat akomodasi. Jadi kalau 2 hari mereka akan terima 300 dolar AS,” sebut Ferry.
Ferry juga sekaligus menegaskan bahwa uang yang diberikan akan langsung diterima ke rekening atlet. “Langsung ke atlet. Tidak ada lagi ke pihak-pihak lain. Shortlist-nya by name, by rekening dan kami akan menggunakan satu bank. Bagi atlet yang beda bank mungkin ada jeda waktu sedikit berbanding yang banknya sama,” tukasnya.
(Sumber: detikSport)