SAMPIT, RAKYATKALTENG.com – Rusaknya ruas jalan penghubung Kuala Kuaya dengan Desa Tanjung Jaringau dan Bawan, Kecamatan Mentaya Hulu membuat masyarakat berontak.
Bahkan masyarakat yang diwakili oleh para sopir truk ini menghadangi perjalanan rombongan Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) H. Halikinnor yang akan melaksanakan Safari Ramadan di Kuala Kuayan, pada Jumat (29/3/2024).
Alasan para sopir truk pengangkut buah kelapa sawit ini sangat mendasar, mereka menuding pemerintah daerah (Pemda) seakan-akan kurang peduli terhadap infrastruktur di wilayah utara Kabupaten Kotim itu. Apalagi kondisi jalan di sebagian besar wilayah Kecamatan Mentaya Hulu ini rusak berat.
Dalam rekaman video yang diupload oleh akun Yudi Arbey Jatta di grup Facebook Kawal Demokrasi Kab. Kotim itu terlihat Halikinnor adu argument dengan sopir truk. Mereka menuntut agar orang nomor satu di Kotim segera memberikan kepastian agar jalan tersebut segera ditangani secara permanen.
“Aspirasi masyarakat disini pak agar jalan ini diperbaiki, karena semua masyarakat merasakan dampak ini. Terutama kami yang hari-hari untuk mengangkut hasil bumi,” kata salah satu sopir dalam video.
Bupati Halikinnor memberi jaminan bahwa di tahun 2025 mendatang jalan penghubung Kuala Kuaya dengan Bawan dan Tanjung Jariangau ini akan diperbaiki secara permanen. “Tahun 2025 (jalan) diuruk, ditimbun, disemen permanen, itu harus dilakukan karena kondisi wilayah banjir,” jelas Halikin menyanggah.
Halikinnor tampak beberapa kali pamit untuk meninggalkan para sopir selalu tertunda, para sopir minta kepastian agar jalan mereka benar-benar diperbaiki bukan hanya sebuah janji politik mendekati Pilkada saja.
“Sudah lah aku mau lewat dulu,” jelas Halikinnor merasa terburu-buru mau meninggal percakapan dengan para sopir.
Namun adu argument tetap dilanjutkan, sampai-sampai Halikin mengutarakan dengan nada tinggi. “Inikan sedang dalam penangan. Kita perbaiki bertahap fungsional, hari hujan saya minta hendaknya kalian kurangi beban, jangan dipaksa,” tegas Halikin.
Halikinnor tampak tergesa-gesa meninggalkan demo para sopir yang menyampaikan aspirasi untuk perbaikan jalan itu. “Sudah lah aku mau buka puasa, tolong dikasih jalan lewat,” ujar Halikinnor lagi.
Perwakilan sopir pun menyampaikan dengan cara (menghadang) ini pihaknya baru bisa menyampaikan aspirasi terkait keluhan bertahun-tahun ini, jalan mereka semakin rusak parah. “Kalau aspirasi kami diterima, kami bubar pak,” tukas perwakilan Sopir. (RK1)