SAMPIT, RAKYATKALTENG.COM-Anggota Komisi III DPRD Kotim, Riskon menenkankan agar di Kotim ini jangan sampai ada pelajar yang putus sekolah. Pemerintah daerah dianggap penting untuk menelusuri keberadaan anak-anak yang tidak bersekolah.
Apalagi dijenjang pendidikan dasar, Pasalnya pemerintah daerah sudah menggratiskan pendidikan wajib belajar 9 Tahun.
“Kalau sudah jenjang SD dan SMP itu jangan ada yang putus sekolah karena sudah ditangani dan dibiayai pemerintah daerah sepenuhnya,“ kata Riskon, Senin (18/1/2021).
Riskon mengakui saat ini memang program berjalan masih sebatas wajib belajar 9 tahun dari Pemkab Kotim, Namun tidak menutup kemungkinan jadi 12 tahun meski status pengelolaan SMA/ SMK ditangan pemerintah provinsi.
“Karena bagi saya pendidikan ini seharusnya memang harus diutamakan, karena salah satu sumber persoalan di bangsa ini adalah kemiskinan dan kemiskinan ini berawal dari pendidikan,”tegas politikus Partai Golkar ini.
Dia juga menyarankan kepada mereka yang tahun ini lulus dari jenjang SMA bisa memanfaatkan fasilitas Balai Latihan kerja(BLK). Dengan disitu dibekali keterampilan untuk memasuki dunia kerja.
Sehingga ketika terjun ke masyarakat sudah memiliki keterampilan khusus yang bisa diandalkan.” Manfaatkan program itu untuk mendapatkan pekerjaan di masyarakat,“kata dia.
Dia menekankan keahlian dan kecakapan adalah hal yang mutlak saat ini dimiliki. Sementara bagi yang tidak ada kecakapan maka hanya akan jadi buruh biasa. “Upayakan sebelum terjun kerja punya kemampuan dibidang tertentu, “tandasnya.(hun)