Ini Penyebab Lemahnya Pengguna Alat Kontrasepsi di Murung Raya

Ilustrasi penyuntikan dalam program kelurga berencana (KB).

PURUK CAHU, RAKYATKALTENG.com – Minimnya minat masyarakat menggunakan alat kontrasepsi baik atau lebih dikenal menggunakan program keluarga berencana (KB) disinyalir menjadi pemicunya ledakan penduduk.

Selain kurangnya pemahaman masyarakat mengikuti program KB terdapat faktor lain yang turut menyebabkan angka pengguna KB lemah, yakni minimnya anggaran dalam pelaksanaan sosialisasi dan pelaksaan program KB.

Kepala Bidang Penduduk Keluarga Berencana (KB) Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencsna Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Murung Raya Iltem SH salah satu kendala minimnya pencapaian KB akibat kendala anggaran yang terbatas untuk implan di masyarakat Murung Raya.

“Standar jasa bidan/media untuk melaksanakan pemasangan metode kontrasepsi jangka panjang implan dan iud sebesar Rp 100 ribu sampai dengan Rp 150 ribu per akseptor,” ungkap Iltem, Jumat 07 juli 2021.

Menurut dia, minimnya anggran untuk implan tentu tidak sebanding dengan jumlah penduduk di Murung Raya.

Kemudian ia juga menyampaikan bahwa secara khusus kabupaten Murung Raya sudah melebihi target untuk keseluruhan mix kontrasepsi yaitu 130 persen dan untuk akseptor yang drop out dari KB berjumlah 2.354 orang dari keseluruhan 23.809 masyarakat di Murung Raya

Sementara itu, untuk penyebab lemah nya KB dimasyarkat adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan KB. “Salah satunya mereka takut efek sampingnya seperti gemuk dan lain-lain,” ucap Iltem.

Iltem juga menambahkan dimasa pandemi ini mengalami kesulitan dalam melakukan penyuluhan dan edukasi secara intens karena tidak dapat mengumpulkan orang banyak atau membuat kerumunan. (rk1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *