PURUK CAHU, RAKYATKALTENG.com – Terdapat cerita tersendiri dibalik suksesnya kegiatan Murung Raya (Mura) Bersyukur bersama Ustadz H. Abdul Somad, Lc., D.E.S.A., Ph.D atau yang lebih dikenal dengan singkatan UAS di Kabupaten yang berada paling Utara di Kalimantan Tengah (Kalteng), Senin kemaren (18/4/2022).
Ditengah-tengah ribuan jemaah muslim di Kabupaten Murung Raya yang memenuhi halaman Mesjid Agung Al Istiqlal Kota Puruk Cahu untuk mendengarkan langsung tausyiah UAS, ternyata ada beberapa orang dari kru yang terlibat sebagai panitia namun berbeda keyakinan atau non muslim.
Tanpa disadari, berbaur dengan ribuan jemaah beberapa orang ini adalah staf tenaga kontrak dari Diskominfo Mura, dimana sebelum acara dimulai mereka rela lembur untuk mempersiapkan penayangan secara streaming agar bisa ditonton melalui Facebook dan juga YouTube oleh jemaah yang tidak bisa hadir secara langsung.
Meski hanya berstatus sebagai tenaga kontrak, semangat dan antusias dari mereka patut mendapat pujian tersendiri. Tidak hanya mempersiapkan tayangan streaming, beberapa dari mereka juga rela berdesakan dengan para jemaah yang hadir demi mendapatkan momen dokumentasi baik itu video dan foto agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Sosok anak muda Nofriandy Imanuel atau akrab disapa Yandi sejak tibanya UAS di Rumah Jabatan Wakil Bupati kemudian berada didepan panggung acara mengikuti setiap momentum kegiatan yang diisi oleh ustadz kondang hingga selesai kegiatan.
Dirinya mengaku senang dalam membantu suksesnya kegiatan besar bersama temannya tersebut yakni Richard Oktha Madji meski berbeda keyakinan tidak menjadi penghalang baginya dalam menjalani tugas.
“Kami senang bisa membantu, karena melihat antusias dari masyarakat juga menambahkan semangat kami menjalani tugas mulai dari mempersiapkan setingan live streaming dan juga beberapa persiapan lainnya sebagai bentuk bahu membahu dalam bingkai falsafah Huma Betang,” ungkapnya saat dibincangi.
Kuatnya nilai-nilai toleransi di Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah telah ditunjukan melalui kegiatan Murung Raya Bersyukur tersebut. Ditambah lagi meski beragama non muslim, mereka menjalankan tugasnya selama kegiatan tausiyah berlangsung juga tidak makan dan minum guna menghargai terselenggaranya kegiatan tersebut di Bulan Suci Ramadhan. (RK2)