SAMPIT, rakyatkalteng.com – Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, Juliansyah, menyarankan pemerintah memperkuat sinergi dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mewujudkan program Kotim Terang.
Menurut Juliansyah, saat ini masih ada 49 desa yang belum terjangkau jaringan listrik PLN. Warga hanya mengandalkan listrik dari tenaga surya maupun genset.
“Kita semua berharap program Sampit Terang maupun Kotim Terang ini bisa terwujud. Masyarakat kita di pelosok desa juga berhak menikmati listrik PLN. Ini aspirasi yang banyak disampaikan masyarakat setiap kali kami kunjungan,” kata Juliansyah, Selasa 24 Agustus 2021.
Kendala yang sering dihadapi PLN adalah belum adanya jalan darat untuk mencapai desa. Ada pula kendala yang terjadi karena perusahaan perkebunan kelapa sawit belum memberi izin kepada mereka untuk mendirikan menara dilintasi jaringan listrik. Menurutnya, sangat penting jika hal ini mengganggu perluasan jaringan.
Terkait kendala ini, Juliansyah yakin ada solusi yang bisa dicapai. Pemerintah daerah perlu turun tangan untuk membantu pendekatan kepada perusahaan sehingga pembangunan menara jaringan listrik dapat terlaksana. Karena tujuan memperluas jaringan listrik PLN ini untuk memudahkan masyarakat desa.
“Kami di DPRD siap membantu agar kendala-kendala karena ini untuk kepentingan banyak orang. Jadi, didukung jika ada investor yang terkesan tidak mendukung listrik ke pelosok desa,” kata Juliansyah.
Menurut Juliansyah, listrik merupakan kebutuhan mutlak masyarakat. Tidak saja untuk kegiatan sehari-hari, pasokan listrik juga sangat penting dalam mendukung kegiatan ekonomi masyarakat.
Harapan Bupati Kotim Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati untuk menjadikan Kotim Terang dapat terwujud dan seluruh desa terjangkau oleh jaringan dan pasokan listrik PLN.
Juliansyah merupakan legislator dari daerah pemilihan 6 yang meliputi Kecamatan Parenggean, Telaga Antang, Mentaya Hulu, Tualan Hulu, Bukit Santuai dan Antang Kalang, terus beruasaha memperjuangkan masalah kelistrikan karena banyak desa di wilayah yang belum terjangkau listrik PLN.
Juliansyah juga sangat mengapresiasi sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang menunjukkan kepada PLN untuk membantu distribusi listrik ke desa dengan membantu kelebihan daya yang mereka miliki. Bantuan seperti ini tentunya sangat diharapkan, karena manfaatnya sangat besar bagi masyarakat. Ujarnya.(rk)