Internet sudah menjadi Kebutuhan Dasar Masyarakat, Ini Kata Ketua DPRD Kotim

Ketua DPRD Kotim Rinie A Gagah

SAMPIT, RAKYATKALTENG.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim) Rinie Anderson Gagah berharap agar akses telekomunikasi di sejumlah kecamatan di Kotim dapat segera teratasi.

Politikus PDIP ini mendorong agar investor telekomunikasi membuka akses komunikais hingga ke pelosok. DPRD berharap ada provider yang bisa melaksanakan hal itu dengan bantuan dari pemerintah daerah setempat.

Mengingat, kata Rinie saat ini jaringan telekomunikasi dan internet itu sekarang bukan lagi sebagai kebutuhan kedua tetapi sudah menjadi kebutuhan primer bagi semua segmentasi masyarakat di dunia.

“Dengan semakin majunya perkembangan zaman maka kebutuhan internet semakin cepat didapat, harapan kita kedepan persoalan ini dapat terurai secara perlahan di Kotim,” kata Rinie, Kamis (7/10/2021).

Menurut Rinie sampai saat ini sejumlah Kecamatan di Kotim masih belum tersentuh akses telekomunikasi, sehingga daerah itu salah satunya yang perlu sentuhan dan peningkatan jaringan telekomunikasi tersebut. Di era digitalisais ini internet dan telekomunikais merupakan satu kesatuan dengan kehidupan manusia.

Kondisi sulitnya mendapatkan akas telekomunikasi sekarang yang dirasakan masyarakat Kecamatan Antang Kalang, Telaga Antang, Bukit Santuai, Mentaya Hulu juga belum menyeluruh tersentuh, padahal ini sudah era digital.

“Sekarang apa yang tidak menggunakan telekomunikasi telpon dan internet. Bahkan anak-anak belajar pun harus ada jaringan internet, pemerintah desa juga perlu internet serta guru dan tenaga medis memerlukan itu semua,” bebernya.

Bahkan pihaknya setiap melaksanakan reses mendorong bagaimana caranya supaya komunikasi dengan pelosok bisa terkoneksi semua.

Dia mengakui aspirasi warga di daerah itu meminta agar pemerintah daerah bisa mengarahkan pembangunan disektor telekomunikasi itu ke daerah tersebut. Dia yakin dan optimis jika ada operator telekomunikasi yang membuka akses ke pelosok tidak akan merugi. Apalagi saat ini setiap warga pasti memiliki alat telekomunikasi.

“Saya bisa meyakini perhitungan bisnisnya kalau buka jaringan telekomunikasi dan internet yang lancar sampai ke pelosok tidak rugi. Bayangkan sekarang saja satu orang ada yang punya dua handphone. Ini artinya sudah menjadi kebutuhan dan tingkat ketergantungan manusia sangat tinggi,” imbuhnya.

Bisa dikatakan bahwa handphone bukan barang mewah lagi tetapi sudah masuk dalam katagori barang primer. (rk1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *